Kingdom Hearts - Link Select 2011 - PASKIBRAKA

Pages

Sabtu, 07 Mei 2011

Pengertian CAPAS

Calon Paskibra

I.PENGERTIAN
Calon paskibra adalah anggota OSIS yang berada di SMA yang merupakan satuan organisasi kotamadya yang akan mendapatkan pendidikan dasar calon paskibra selama satu tahun ajaran
Titik berat dalam latihan dasar calon paskibra:
Untuk mencapai usaha-usaha kearah pembentukan paskibra kotamadya yang mempunyai kedisiplinan, kesadaran berbangsa, bernegara dan kesadaran nasional yang tinggi serta mempunyai nilai-nilai kehormatan terhadap lingkungan, organisasi berbangsa dan negeri sendiri.
II. DASAR DAN LANDASAN:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Tap MPR No.II/MPR/1993 tentang GBHN
4. Kep.Menteri Pendidikan Kebudayaan No.0451/U/1984/ tentang pembinaan kesiswaan (18 Oktober 1984).
5. Surat keputusan direktorat jendral Pendidikan dasar menengah DEPDIKBUD NO.261/C/Kep./B. 1986 tentang pembinaan kesiswaan (pedoman)
6. Surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan dasar menengah No.226/D/O.1992 tentng pembinaan kesiswaan atau organisasi kesiswaan.
7. Program kerja Purna paskibra Indonsia tingka Lmpung
III. MAKSUD DAN TUJUAN :
Adapun maksud diadakannya DIKLATSAR calon paskibra karena merupakan upaya pengenalan ilmu yang telah diperoleh dalam rangka pengabdian sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional serta dalam rangka pembinan dan pengembangan kesiswaan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintaah, masyarakat dan pemuda.
Tujuan:
1. Menanamkan serta mengembangkan rasa persaudaraan nasional seerta kebangsaan nasional.
2. Merupakan kebanggaan, kecintaan, turut memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda.
3. Mewujudkan kader-kader patriot negara bangsa dan negara ketahanan nasional. Pengembangan dan penerus nilai dan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
4. Mengembangkan sikap disiplin dan tertib serta mengikutsertakan pada peringatan hari-hari bersejarah.
5. Mempersiapkan anggota paskibra sekolah dan kotamadya serta dua orang wakil terbaik masing-masing satu putra dan satu putri untuk mengikuti seleksi calon paskibraka tingkat kecamatan, kotamadya dan provinsi pada tahun ke-dua pendidikan dan latihan.
IV. PELAKSANAAN
1. Latsat : Latihan Satuan.
2. Latsatgas : Latihan Satuan Penugsan.
3. Latsatgab : Latihan Satuan Gabungan.
4. Latgab : Latihan Gaungan.
5. Latfis : Latihan Fisik.
6. Rekvar : Rekreatif Variatif .
Latihan pendidikan dasar antara lain:
1. Pemberian materi dsar selama satu tahun
2. Pemberian tugas penugasan (termasuk praktek latihan)
3. Latihan PBB dan TUB
4. Penempaan fisik dan mental serta kepribadian.
V. MATERI LATIHAN
A. Teori:
1. Materi Calon Paskibra
2. Materi Kepemimpinan Dasar
3. Materi Umum:
 PPDP
 Tata Krama
 Aturan Sopan santun Dalam Pergaulan
 Sekelumit Adat Istiadat Lampung
4. Materi Pengetahuan:
 Sejarah Proklamasi RI
 Dasar Negara RI
 Eka Prasetya Panca Karsa
 UUD 1945
5. Materi Khusus:
 Bendera kebangsaan
 lagu kebangsaa
 lambang Negara
6. Materi lainnya yang mendukung pengetahuan, wawasan, dan prestasi calon paskibra
B. Praktek
1. PBB
2. TUB
C.Tahapan:
1. Penerimaan capas disetiap satuan sekolah (Syarat tertentu)
2. Pendidikan dan Latihan Dasar selama satu tahun, didalamnya terdapat:
 tahap seleksi
 tahap diklatsar
 tahap PUSDIKLATSAR (Asrama Desa Bahagia)
3. Pendidikan dan Latihan Paskibra dibagi 4 kecabangan :
 Protokoler
 Kepelatihan
 Pampas( keamanan paskibra)
 Kespas(Kesehatan Paskibra)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan

I. PENGERTIAN:
Pemimpin:Seseorang yang mempunyai kelebihan dan sanggup memimpin serta membawa/mengatur anggotanya untuk mencapai suatu tujuan.
Kepemimpinan:suatu seni dan ilmu dari seseorang anggota untuk menggerakkan orang lain guna bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
II. SEBAB-SEBAB MUNCULNYA PEMIMPIN:
Pemimpin itu tidak genetisme.
Setiap orang dapat jadi pemimpin dengan usaha serta dorongan kemampuan/teori sosial.
Seseorang akan sukses jika sejak lahir dia punya bakat dan dilatihdengan usha-usaha untuk menjasdi seorang pemimpin/teori sintesisi/ekologis/pengalman.
III. SIFAT SEORANG PEMIMPIN:
1. Sportf/tanggung jawab terhadap pasukan.
2. Dekoratif dalam bertindak.
3. Produktif/cepat menghasilkan.
4. Partisipatif/ikut serta
IV. TUGAS PEMIMPIN:
1. Punya perencanaan.
2. Punya wewenang menggerakkan/moraling.
3. Melakukan pengawasan.
4. Melakukan pertemuan/rapat.
V. KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN:
1. Kapasitas, cerdas, waspada dan pandai berbicara
2. Prestasi
3. Tanggung jawab,PD
4. Parsitipatif, aktif dan kreatif
5. Status/kehidupn social yang baik
VI. METODE KEPEMIMPINAN:
1. Memberi perintah memprhatikan:
a. Tahu situasi dan kondisi
b. Perintah jelas.
c. Nada suara tegas.
d. Sopan santun.
2. Memberi ujian, celaandan kritik.
3. Mempunyai kepribadian benar.
4. Peka terhadap saran dan kritik.
5. Memperkuat rasa persatuan/kebersamaan dalam suatu kesatuan.
6. Disiplin diri dan kelompok.
7. Meredam kritik/isu yang menyebar tentang dirinya atau kelompok.
VII. SIFAT UTAMA YANG TERTERA DALAM SEORANG PEMINPIN:
1. Bagaikan urya / Penerang.
2. Bagaikan Chandra / rembulan (penerang).
3. Bagaikan Kartika / bintang menjadi pusat perhatian.
4. Bagaikan Mega / Awan (menciptakan kewibawaan).
5. Bagaikan Bumi (teguh dan kokoh pada pendirian, bersahaja dalam peruatan dan perkataan).
6. Bagaikan Samudara / Tirta (punya pandangan luas tentang semua hal).
7. Bagaikan Bayau / Angin (inamis jujur dan idak ragu).
8. Bagaikan hangat ( adil dan tidak pandang bulu).


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Kedisiplinan

Kedisiplinan

Disiplin adalah hal yang mutlak dalam kegiatannya sebagai anggota PASKIBRA atau dalam kehidupan sehari – hari karena tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendi kehidupan di PASKIBRA yang akan membahayakan citra dirinya, sekolah dan organisasi PASKIBRA.
Disiplin itu mutlak untuk :
1. Menempati semua aturan paskibra dan semua tugas yang harus dijalankan juga hal yang kecil dangan tertib dan sempurna.
Pengertian disiplin adalah:
1. kepatuhan terhadap suatu peraturan.
2. mengutamakan kepoentingan tugas diatas individual yang hakikatnya tidak lain dan keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
3. mengatur kewajiban dan larangan bagi anggota Paskibra yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dikenakan sangsi.
4. tanggung jawab sesorang terhadap apa yang hatus dilakukan.
5. sikap seorang dalam menyadari apa yang seharusnya ia lakukan.
Tujuan disiplin adalah sebagai berikut:
1. memberikan landasan dan pedoman dalam sikap dan prilaku hidup.
2. menjadikan tata kehidupan organisasi yang tertib dan teratur.
3. membentuk anggota paskibra yang mempunyai 3 kwalitas pokok.
4. mengembangkan ciri khas Paskibra.
5. bisa membagi waktu.
6. mempunyai mental dan jiwa yang tangguh.
7. teratur dalam hidup.
8. mempunyai fisik yang kuat
9. mendapat kepercayaan orang lain
10. keyakinan diri sendiri.
Dalam mengikuti gerak disiplin kita hartus juga melihat situasi, kondisi, toleransi, pendapat serta lngkungan yang sedang kita hadapi. Jadi Paskibra yang disiplin juga tahu dimana dia menerapkan kedisiplinan.
Segala yang disebut disiplin pada dasarnya sikap seseorang yang mempunayi jiwa pemimpin yaitu: bagaimana ia , mengikuti seseorang mengerjakan sesuatu dengan disiplin.
Pelaksanaan
Hanya ada 1 cara untuk menjadikan orang disiplin untuk dengan menjadikan “KEBIASAAN” itu terbentuk setelah bisa dan biasa itu dibentuk oleh latihan, jadi percuma bila kita mau disiplin tanpa latihan.
Contoh disiplin:
1. menempati janji
2. tunggu perintah
3. bayar iuran tepat waktu
4. berani mengungkapkan pendapat
5. mengerjakan tugas yang diberikan


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Sejarah Bendera Pusaka

Sejarah Bendera Pusaka

Bendera pusaka di kibarkan pertama kali pada hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Pertama kali dikibarkan oleh 3 orang muda – mudi yang dipimpin oleh Latief Hendra Diningrat, M. Suhut, Sukarni. Bendera pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno dengan ukuran 182 x 275 cm.
Pada tangga l 4 Juni 1946, aksi teror Belanda meningkat sehingga Ibu Kota RI pindah ke Yogyakarta, dan bendera pusaka dibawa oleh Presiden Soekarno ke kantornya. Tanggal 19 Desember 1948 terjadi agresi militer ke 2 sehingga Presiden Soekarno memanggil Bapak Husein Muttahar untuk menyelamatkan bendera Pusaka dengan cara memisahkan warna Merah dan Putihnya. Yaitu melepaskan benang jahitan antara Merah dan Putih,dengan dibantu Ibu Pernadinata kemudian dimasukan pada 2 tas milik Bapak Husein Muttahar untuk menghindari penyitaan dari tentara Belanda.
Bapak Husein Muttahar menjahit kembali Bendera Pusaka dengan meminjam mesin jahit milik seorang istri dokter. Tepat dilubang tempat bekas jahitan asli. Tetapi 2 cm dari ujung bendera ada sedikit kesalahan jahitan, kemudian bendera pusaka diserahkan kepada Presiden Soekarno di Bangka Melalui Bapak Soejono pada pertengahan Juni 1948.
Bendera Pusaka dikibarkan oleh 5 orang di Istana Presiden Yogyakarta. Tahun 1969 bendera pusaka tidak dikibrakan karena sudah terlalu tua. Sehingga dibuatlah Bendera Pusaka Duplikat untuk tiang 17 m di Istana Negara. Dari bahan bendera (wol). Yang dijahit 3 potong memanjang kain putih kekuning-kuningan.
Bendera Merah Putih,duplikat Bendera Pusaka idealnya terbuat dari sutera alam dan alat tenun asli Indonesia yang merah dan putihnya tanpa jahitan dengan warna merah dan cap celup asli Indonesia. Karena suatu pemikiran hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, bendera duplikat tersebut terbuat dari katun Inggris tanpa ukuran 200 x 300 cm. pembuatan bendera buplikat dilaksankan oleh Balai Penelitian Tekstil di Bandung di bantu PT. Ratna di Ciawai Bogor. Bendera Duplikat dibagikan kesetiap daerah TK I dan TK II serta perwakilan Indonesia diluar negeri pada tanggal 5 Agustus 1999, kemudian Bendera Pusaka tidak dikibarkan dan hanya dijadikan pendamping Bendera Duplikat pada saat pengibaran dan penurunan. Dan disimpan di Monumen Nasional (Monas) beserta benda pusaka lainnya, yaitu Teks Proklamasi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Tata Aturan Penggunaan Bendera

Tata Aturan Penggunaan Bendera

Ketentuannya terdapat dalam UUD 1945 yang kemudian diatur dalam PP: 40 Tanggal 28 Juni 1945 (Lambang Negara “In”) 1958 – 1968 dan penjelasannya terdapat dalam lembar 1033.
D. Bentuk, Ukuran dan Warna
Bentuk persegi panjang, yang lebarnya 2:3 panjangnya. Bendera juga dapat digunakan pada mobil Presiden dan Wakil presiden dengan ukuran 36 – 54 cm, serta mantan Presiden atau Wakil Presiden, Ketua MPR, DPR, MA, Menteri, Jaksa Agung yang berukuran 34 – 45 cm dan digunakan siapa saja dengan ukuran 20 – 30 cm.
Warna bendera kebangsaan republik indonesia adalah Merah Putih (MP).
E. Penggunaan Bendera Kebangsaan
Syarat:
1. Bendera dikibarkan dari terbit fajar sampai matahari terbenam (pkl. 08.00 – 18.00)
2. Bendera di kibarkan pada saat peringatan hari Kemerdekan RI dan Upacara – upacara resmi lainnya.
3. Bendera dikibarkan juga :
a. Digedung sekolah
b. Tiap hari di gedung kerja
c. Tiap hari di makam pahlawan
d. Tiap hari dirumah pejabat
4. Tempat pemasangan :
1. Bila Bendara dipasang sebagai lencana
Dipasang diatas sebelah kiri saku
2. Bila bersamaan bendera organisasi
Bendera Merah Putih ditaruh ditengah haris lebih tinggi
3. Dipasang disekolah disebelah genting.
4. Bila diruangan pertemuan berada di belakang Ketua.
F. Tata Tertib Penggunaan Bendera Merah Putih.
1. Bendera : Tiang : Seimbang
2. Pada saat bendera naik harus HORMAT
3. Menaikan dan menurunkan harus perlahan – lahan
4. Pemasangan bendera setengah tiang :
dilakukan penuh lalu diturunkan setengah tiang.
5. Jika dipasang didinding maka dipasang.
G. Penggunaan Bendera Kebangsaan dan Asing
a. 2 Bendera
Bendera negara harus disebelah kanan bendera lain.
b. Bendera silang
Bendera lain disebelah kanan, bendera negara sebelah kiri
H. Penggunaan Bendera Kebangsaan Bersama Bendera Organisasi.
a. Bendera Indonesia ditengah
b. Bendera Indonesia lebih tinggi
c. Bendera Indonesia tiangnya lebih tinggi dari bendera Lain
d. Bendera Indonesia tidak boleh dipasang silang dengan bendera lain
I. Larangan
1. Tidak boleh jatuh ke tanah
2. Tidak boleh terkoyah
3. Tidak boleh sebagai atap.ss


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

PPDP

PPDP (Peraturan Penghormatan Dalam PASKIBRA)

A. Pengertian
Penghormatan adalah suatu perwujudan penghormatan kepada orang lain, yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Penghormatan dilakukan oleh setiap bawahan (pangkat yang lebih rendah) ke atasan (pangkat yang lebih tinggi).
Anggota yang diwajibkan melakukan penghormatan sesuai dengan yang berlaku.
B. Maksud dan Tujuan
a. Untuk melahirkan disiplin atau tata tertib ketaatan dalam peraturan dalam kalangan Paskibra, maka setiap anggota Paskibra harus menyampaikan penghormatan kepada seluruh senior atau atasan.
b. Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun keluar hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh ikhlas.
c. Ketentuan umum
C. Ketentuan Umum
a. Penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak yang diberi hormat, dan menerima penghormatan senantiasa wajib membalas penghormatan tersebut, terkecuali keadaan tidak memungkinkan membalas penghormatan.
b. Bagi anggota Paskibra yang berpakaian seragam
Harus menyampaikan penghormatan pada senior sesuai dengan ketentuanm baik berpakaian seragam maupun preman apabila seorang Paskibra tersebut dalam keadaan sibuk (sedang bertugas, yang tidak memungkinkan menghormati) pada seniornya tidak diharuskan untuk menghormati, cukup dengan menegakkan badan.
c. Bagi anggota Paskibra yang berpakaian preman wajib melakukan penghormatan kepada senior. Apabila junior tersebut mengenal senior itu, maka berlaku tata cara yang disesuaikan dengan adat kebiasaan masing-masing.
d. Selama melakukan penghormatan tidak dibenarkan berbicara kecuali memberikan aba-aba.
CARA MENYAMPAIKAN PENGHORMATAN
A. Penghormatan perorangan dalam keadaan berhenti
1. Bertutup kepala
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15o serong kedepan. Kelima jari lurus dan rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong kebawah dan kek kiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenasi pinggir bawah dan tutup kepala setinggi pelipis kanan.
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Jika tutup kepala punya maka jari tengah mengenai pinggir topi.
d. Selesai menghormat maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.
2. Tidak bertutup kepala
a. Dengan gerakan cepat dengan tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan, siku-siku 15o serong ke depan, kelima jari lurus dan rapat satu sama lainnya, telapak tangan serong ke bawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dan tutup setinggi pilipis kanan.pergelangan tangan.
b. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c. Selesai penghormatan maka lengan kanan membalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.
B. Penghormatan perorangan dalam keadaan berjalan
1. Bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior, junior memberi jalan agar senior dapat berjalan kemudian beri penghormatan, dengan memakai topi hormat 45o, senior lewat baru junior jalan.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak, baru penghormatan selesai atau tangan dilepas.
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.
1. Tidak bertutup kepala
a. Apabila junior bertemu senior junior cepat memberi penghormatan kepada senior.
b. Langkah tetap dan lengan kiri tidak menggenggam, tangan kiri rapat dibadan seperti sikap sempurna.
c. Penghormatan dilakukan apabila junior melihat kondisi dengan keadaan senior apakah jauh atau tidak, senior membalas atau tidak, baru penghormatan selesai atau tangan dilepas.
d. Diwaktu junior mendahului atau melewati, penghormatan dilakukan sekitar dua langkah dari senior.
C. Penghormatan perorangan dalam keadaan istimewa
1. Dalam berkendaraan sepeda
a. berhenti, menginjak pedal, tegakkan badan tanpa hormat.
b. Berkendaran harus diperlambat jalannya, tegakkan badan tanpa hormat atau memalaingkan wajah ke senior.
1. Berkendaraan motor atau disamakan dengan itu
a. Anggota Paskibra bila berkendaraan tidak diwajibkan memberi penghormatan apabila keadaan tidak memungkinkan atau membahayakan dirinya
b. Cukup menegakkan badan tanpa harus memalingkan wajah , bila posisi dibonceng penghormatan dilakukan dengan cara menegakkan badan atau memberi hormat.
1. Kendaraan mobil
a. Jika mengendarai sendiri dalam keadaan santai dapat memberi hormat dan menegakkan badan
b. Jika tidak mengendarai sendiri dan jika tidak membahayakan maka dapat memberi hormat atau salam dan menegakkan badan.
c. Bila bertemu di kendaraan umum dengan cara mengucapkan salam saja.
D. Penghormatan berkelompok atau rombongan ataupasukan
1. Keadaan Berhenti
Diberikan kepada ang berhak menerima, cukup komandan saja yang diberi atau memberi penghormatan.
2. Keadaan berjalan
Kepada senior hanya komandan saja yang menyampaikan penghormatan
3. Keadaan istimewa atau dalam pawai atau devile
Komandan memberi aba-aba hormat kanan, palingkan wajah 45o. saf atau bagian depan dan banjar kanan tidak memalingkan wajah, sesudah penghormatan selesai aba-aba tegak kemudian berjalan lagi.
4. Keadaan berlatih atau bekerja
a. Terhadap senior langsung
Apabila kondisi memungkinkan pasukan disiapkan atau pada saat berjalan hanya komandan saja yang melakukan penghormatan.
b. komandan senior lain
apabila kondisi memungkinkan pasuka disiapkan atau pada saat berjalan komandan saja yang melakukan penghormatan.
5. Keadaan beristirahat
a. Terhadapsenior langsung
Percakapan dihentikan, hanya komandan saja yang menyampaikannya serta laporan.
b. terhadap senior lain
pasukan hanya istirahat hanya komandan saja yang menyampaikannya tanpa laporan.
6. Dalam keadaan antar pasukan yang berjalan atau papas an
a. Kedua pasukan harus melakukan langkah tegap, untuk penghormatan dan danpas yang lebih muda atau junior menyampaikannya dengan perorangan kepada danpas yang lebih tua atau senior.
b. Apabila terjadi persimpangan jalan atau jalan sempit pasukan yang membawa lambing atau panji atau danpas yang lebih tua diberi kesempatan jalan dahulu.
c. Apabila pasukan berjalan searah, danpas yang dimaksud mendahului, memerintahkan anggota atau yang paling senior untuk laporan kepada danpas yang didepannya dan minta izin mendahului.
E. Penghormatan dalam ruangan
1. Ruangan Biasa
2. Ruangan Makan
3. Ruangan Tidur
4. Ruangan Kerja
5. Ruangan Belajar
6. Ruangan Rapat Pertemuan
7. Tata cara memasuki ruangan


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Sabtu, 30 April 2011

MARS PASKIBRAKA

MARS PASKIBRAKA

PENGIBAR BENDERA PUSAKA
PUTERA PUTERI TELADAN
DARI SELURUH WILAYAH 
REPUBLIK INDONESIA
 
MENURUT PERINTAH SELALU
PEMBINA DAN PELATIH
DEMI JAYANYA NUSA BANGSA
KITA SELALU BERSIAP
 
SAAT SENTOSA
TAK BOLEH TERGANGGU
SIANG DAN MALAM 
TAK MENGENAL WAKTU
PANAS DAN HUJAN
TAK AKAN JADI RINTANGAN
SEIA SEKATA 
SANGGUP BERKORBAN JIWA
ITULAH SEMBOYAN KITA

MARS PASKIBRA

PARA PASKIBRA
PELAJAR TELADAN 
MENEMPUH MASA DAN DERITA
MUSUH KAN GENTAR 
LARI TUNGGANG LANGGANG
TAKUT SIKAP DAN MELATI PUTIH
 
BUANGLAH NAPASMU 
TARIKLAH YANG DALAM
KOBARKAN SEMANGAT DIDADAMU
 
PASUKAN KIBAR BENDERA
RAJA SEGALA LAPANGAN
BIAR LELAH 7 X
 
PASUKAN KIBAR BENDERA
SIAP DIMANA DITEMPATKAN


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pengertian PBBAB

PENGERTIAN

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan bathin yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Sikap lahir yang diperoleh
Sikap lahir yang diperoleh :
Sikap bathin yang diperoleh :
· Ketegaran
· Ketangkasan
· Kelincahan
· Kerapihan
· Ketertiban
· Kehidmatan
· Kekompakan
· Keseragaman
· Kesigapan
· Keindahan
· Ketanggapan
· Kewajaran tenaga
· Kesopanan
· Ketelitian
· Ketenangan
· Ketaatan
· Keikhlasan
· Kesetiakawanan
· Kebersamaan
· Persaudaraan
· Keyakinan
· Keberanian
· Kekuatan
· Kesadaran
· Konsentrasi
· Kebiasaan
· Berani berkorban
· Persatuan

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud : Sebagai pendidikan / latihan awal bela negara, sesuai dengan hak dan kewajiban warga negara Indonesia seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 1945
Tujuan : Menumbuhkan disiplin, mempertebal rasa dan semangat kebangsaan dan patriotisme yang tinggi sehingga tercipta rasa tanggung jawab yang tinggi pula atau menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin dengan senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu secara tidak langsung menanamkan rasa tanggung jawab.

INGAT !!! Pelatihan Inti PBB

1. Sikap dan Penampilan
2. Hentakan Kaki
3. Patah – patah
4. Rata – rata Air
5. Irama Langkah
6. Kewajaran Tenaga
7. Konsentrasi


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Rabu, 27 April 2011

Makna Lambang Paskibra

Untuk mempersatukan korps, untuk Paskibraka Nasional, Propinsi, dan Kabupaten / Kotamadya ditandai oleh lambang korps yang sama, dengan tambahan tanda lokasi terbentuknya pasukan. Lambang Korps Paskibraka sejak tahun 1973, dengan perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning : PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA dan TAHUN 19 … (diujung bawah perisai) berisi gambar (dalam bulatan putih) sepasang anggota Paskibraka dilatar belakangi oleh Bendera Merah Putih yang berkibar ditiup angin dan 3 (tiga) garis horizon atau awan. Makna dari bentuk dan gambar tersebut adalah;
  • Bentuk perisai bermakna “Siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
  • Sepasang anggota Paskibraka bermakna bahwa Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
  • Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
  • Garis Horizon atau 3 (tiga) garis menunjukan ada Paskibraka di 3 (tiga) tingkat, yaitu Nasional, provinsi, dan Kabupaten / Kotamadya.
  • Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Paskibraka

Pengertian Paskibraka

 Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi, dan nasional.

 

Lambang dari organisasi paskibra adalah bunga teratai
  • tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibra harus belajar, bekerja, dan berbakti
  • tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira

Sejarah

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
  • Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
  • Kelompok 8 / pembawa (inti),
  • Kelompok 45 / pengawal.
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

 




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer